Electronic Resource
Aku Berani Berbicara di Depan Umum: Bahasa Indonesia Paket A Setara SD/MI Kelas Vi
Pidato adalah suatu kegiatan berbicara di depan orang banyak dengan maksud dan tujuan tertentu. Tujuan Pidato:
(1) meyakinkan, (2) mendorong atau memberikan motivasi, (3) memberitahukan, (4) bertindak atau berbuat, dan (5) menyenangkan atau menghibur.
Metode Pidato
a. Metode impromtu
Metode impromtu yaitu pidato yang disampaikan secara spontan, tanpa persiapan naskah terlebih dahulu. Pembicara menyampaikan pidatonya berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
b. Metode Menghapal
Metode menghafal yaitu pidato yang disampaikan dengan persiapan naskah terlebih dahulu. Sebelum berpidato, pembicara menulis naskah secara lengkap kemudian menghafl kata demi kata.
c. Metode Manuskrip atau Naskah
Metode manuskrip yaitu pidato yang disampaikan dengan cara membaca naskah pidato yang telah dipersiapkan sebelumnya.
d. Metode Ekstemporan
Metode ekstemporan yaitu pidato yang disampaikan dengan cara menuliskan terlebih dahulu pokok-pokok pikiran, sedangkan pembicara hanya membaca kerangka pidato tersebut.
Cara Berpidato
1. Memahami materi yang akan disampaikan
2. Membacanya dengan tenang
3. Menggunakan ekspresi yang tepat
4. Sampaikan dengan suara yang lantang
5. Perhatikan ejaan dan tanda baca
6. Sampaikan tanpa terburu-buru
7. Menyapa audiens
8. Awali dengan senyuman
9. Perhatikan durasi
10. Berdiri tegak dan berwibawa
Langkah-langkah Berpidato:
a. Pendahuluan
1. Merumuskan topik
Topik harus menarik minat pembicara dengan pendengar
Sesuai dengan tingkat pengetahuan pendengar
Ruang lingkup jelas dan rinci sesuai waktu dan kondisi yang ada (factual)
2.Merumuskan tujuan
Pidato yang disampaikan hendaknya dapat memberikan informasi, memberikan pengaruh, dan bersifat menghibur.
b. Menganalisis Pendengar dan Suasana
Pembicara harus mengamati keadaan pendengarnya, meliputi usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.
c. Mengumpulkan Bahan
Bahan pidato dapat diperoleh dari:
Koran, majalah, atau buku yang berhubungan dengan materi pidato
Teknik dan gaya berpidato
Contoh-contoh naskah pidato
Istilah-istilah popular, cerita, atau humor yang sesuai
d. Memahami dan Menghayati Materi
Memahami dan mengahayati materi, dilakukan dengan cara:
Mempelajari materi secara cermat
Melihat kembali isi materi supaya tidak menimbulkan pro dan kontra
Menyusun materi secara runtut
Menguasai materi secara keseluruhan.
e. Latihan Berpidato
Dalam latihan pidato hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Menguasai secara utuh materi yang sudah dipersiapkan
Menghayati suasana dan pendengar yang akan dihadapi
Melakukan latihan dengan suara nyaring.
f. Pelaksanaan
Dalam melaksanakan pidato bagian-bagian yang harus diperhatikan adalah:
Mengucapkan salam pembuka, misal Assalamualaikum wr. wb.
Memperkenalkan diri dengan singkat mengenai latar belakang pembicara
Hindarkan ungkapan yang menceritakan kelebihan diri sendiri
Pembicara harus bersikap rendah hati, baik dalam berbicara maupun penampilan
Mengawali pembicaraan dengan hal-hal yang sudah diketahui pendengar atau dengan topic terbaru
Menyampaikan materi dengan perlahan dan pasti. Gunakan contoh, ilustrasi, cerita ringan, atau catatan yang berkaitan dengan materi utama supaya pendengar tidak bosan.
Hindari penyampaian materi yang bersifat menggurui.
Menutup pidato dengan kesan yang baik. Ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan atau dukungan.
Mengucapkan salam penutup, missal wassalamualaikum wr. wb.
g. Ciri Pidato yang Baik
Objektif, artinya materi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Isi materi maupun cara penyampaian jelas dan mudah dimengerti oleh pendengar
Tujuannya jelas, misalkan bertujuan mempengaruhi pendengar untuk hidup rukun.
Menciptakan puncak isi. Materi pidato dikembangkan dari masalah sederhana dan kurang penting menuju materi yang sangat penting.
Hidup dan menyegarkan. Isi pidato disertai contoh, ilustrasi, cerita ringan, dan humor.
Berisi hal-hal yang mengejutkan, materi yang disampaikan merupakan materi atau hal yang baru diketahui pendengar.
Pembicara harus memiliki banyak informasi dan pandangan yang mendalam mengenai suatu masalah yang menarik perhatian pendengar.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN TEKS PIDATO
1. Menentukan topik pembicaraan
Ingat! Pemilihan topik jauh sebelum kegiatan pembicaraan akan sangat membantu pembicara menguasai materi, mencari materi pendukung, menambah ilustrasi, dan menyertakan bukti sebagai penguat alasan. Topik hendaknya dipersempit sehingga tema pembiacaan tidak meluas. Hal tersebut akan memberikan efek lebih detil dan pembahasan yang mendalam.
2. Menetapkan tujuan
Seperti yang telah dibahas di atas, tujuan dari pidato dibedakan menjadi tiga macam. Tetapkan tujuan dari pidato kita, memberi informasi, mempengaruhi, atau sekadar sebagai hiburan.
NB: Di dalam memilih topik dan tujuan, hendaknya disesuaikan dengan kemampuan diri, mempunyai arti/kegunaan bagi pendengar dan lain-lain.
3. Menyusun kerangka pidato
Kerangka di dalam pidato terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup.
Pembukaan
Pembukaan terdiri dari ucapan salam, ucapan terima kasih, serta tujuan dari berpidato.
Contoh:
Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Bapak Kepala...
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru...
Serta siswa ...
Pertama-tama, marilah kita bersama-sama panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT
karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat
pada hari yang cerah ini. Pada kesempatan kali ini, perkenankanlah saya untuk menyampaikan sedikit pidato mengenai kebersihan lingkungan.
Isi
Pada bagian ini, pembicara menerangkan secara sistematis hal-hal yang ingin disampaikan sesuai poin-poin yang telah ditetapkan, seperti:
Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan Akibat dari lingkungan yang kotor
- Banjir
- PenyakiT
- Bau busuk
- Cara-cara menjaga kerbesihan
- Ajakan menjaga kebersihan mulai sekarang
Penutup
Penutup pada intinya terdiri dari kesimpulan, ucapan perminataan maaf, serta salam penutup. Untuk lebih lengkapnya, anda bisa menambahkan harapan atau pesan sebagai penutup.
Contoh:
Saudara-saudara sekalian, demikianlah sekelumit pidato dari saya. Kiranya tidak pantas saya panjang-lebarkan. Sebagai penutup, saya mengutip kata pepatah yang mengatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, maka apabila seseorang tidak peduli terhadap kebersihan maka ia sesungguhnya bukan merupakan orang yang beriman penuh. Kedepanya saya juga berharap kita sebagai umat manusia dapat lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan. Apabila di dalam perkataan saya ada yang kurang berkenan, kurang lebihnya saya mohon maaf. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tidak tersedia versi lain