Electronic Resource
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V
Buku paket IPA ini merupakan buku yang berisi terkait pengetahuan-pengetahuan dan materi yang diajarkan di kelas V SD
Judul buku : Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V
Penulis : Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun terbit : 2008
Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V ini berisi materi IPA yang akan dipelajari di kelas 5 yang berdasarkan pada kurikulum KTSP. Buku ini dipakai untuk menambah pembendaharaan materi yang diajarkan pada siswa menggunakan kurikulum 2013. Ada beberapa BAB dalam buku ini yang bisa dipakai untuk menambah referensi materi bahan ajar IPA di kelas 5.
Adapun rincian materi per BAB yang bisa digunakan untuk menambah bahan ajar adalah sebagai berikut:
1. Perubahan sifat benda
2. Perubahan wujud benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali ke wujud semula
Berikut resume BAB dalam buku yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang dipakai saat ini dan digunakan untuk tambahan materi IPA di kelas V saat ini ada 1 BAB, yaitu Kalor dan Pengaruhnya.
PERUBAHAN SIFAT BENDA
A. Perubahan sifat benda
Pada sub pokok perubahan sifat benda ini dibahas tentang perubahan sifat benda yang dapat diamati dengan melakukan praktikum. Di buku ini juga dilengkapi dengan petunjuk panduan praktik untuk mengetahui perubahan sifat benda yang tampak. Selain itu juga buku ini dilengkapi factor-faktor yang bisa menyebabkan perubahan sifat pada benda. Adapun sebagian materi yang disajikan pada buku ini adalah sebagai berikut. Kita dapat mengamati perubahan-perubahan pada benda dengan melihat perubahan sifat benda tersebut. Perubahan sifat benda tentunya berbeda antara benda yang satu dengan benda yang lain. Ada benda yang mengalami perubahan warna dan ada pula yang mengalami perubahan bentuk. Selain perubahan bentuk dan warna, benda juga dapat mengalami perubahan kelenturan dan bau.
Benda dapat mengalami perubahan sifat karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan.
1. Pemanasan
Pemanasan mengakibatkan benda mengalami perubahan wujud. Benda padat apabila dipanaskan akan berubah menjadi cair dan benda cair apabila dipanaskan akan berubah menjadi uap air.
2. Pendinginan
Pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Benda cair akan berubah wujudnya menjadi benda padat.
3. Pembakaran
Pembakaran dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kelenturan, dan bau.
4. Pembusukan
Pembusukan juga mengakibatkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, dan bau.
5. Perkaratan
Logam seperti besi, dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap air dan dibiarkan dalam waktu yang lama. Perkaratan ini menyebabkan warna besi berubah dan besi menjadi rapuh. Perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan.
B. Perubahan wujud benda yang dapat kembali dan tidak dapat kembali ke wujud semula
Benda dapat mengalami perubahan karena pemanasan, pendinginan, pembakaran, pembusukan, dan perkaratan. Perubahan benda tersebut meliputi perubahan, warna, bentuk, kelenturan, kekuatan, dan bau. Perubahan wujud pada benda dikelompokkan menjadi dua, yaitu perubahan wujud yang dapat dibalik dan perubahan wujud yang tidak dapat dibalik.
1. Perubahan Wujud Benda yang Dapat Balik Pada perubahan wujud yang dapat balik, benda yang mengalami perubahan dapat kembali ke bentuk semula. Salah satu contohnya adalah perubahan pada air. Air jika didinginkan akan menjadi es. Es ini apabila dipanaskan akan kembali menjadi air. D
2. Perubahan Wujud Benda yang Tidak Dapat Balik
Sebagian besar benda yang mengalami perubahan wujud tidak dapat kembali ke bentuk atau wujud semula. Apabila kertas dibakar maka kertas menjadi serpihan abu yang berwarna hitam. Serpihan abu yang berwarna hitam ini tidak dapat kembali menjadi kertas. Perubahan wujud kertas merupkan contoh perubahan wujud benda yang tidak dapat balik. Selain itu, perubahan beras menjadi nasi yang kita makan sehari-hari juga merupakan perubahan wujud benda yang tidak dapat dibalik. Hal ini disebabkan karena setelah beras di masak menjadi nasi, nasi tersebut tidak dapat kembali menjadi beras dengan cara apapun juga.
Tidak tersedia versi lain