Electronic Resource
Juha dan ucapan orang (جحا وكالم الناس)
Juha berkata kepada anaknya yang bernama Amir: “Hari ini indah sekali. Matahari bersinar cerah. Langit tanpa awan dan mendung. Mari kita berjalan ke pasar desa”
Amir berkata: “ Baiklah ayah. Kita lakukan sesuai perintah ayah”.
Akhirnya Juha berjalan dengan anaknya ke sebuah desa. Mereka mengendarai keledai. Lalu, bertemulah mereka dengan dua wanita di jalan dan kedua wanita itu pun berkata pada Juha dan anaknya. "Anak muda yang kuat naik keledai sementara ayahnya yang sudah tua justru berjalan kaki. Tega sekali,'' kata sang wanita. Sang anak pun mengajak ayahnya untuk naik keledai, dan anaknya lalu turun menuntun keledai
yang ditunggangi Juha. Datanglah dua orang tua, lalu berkata pada Juha dan anaknya. "Hai, Orang Tua, tulang Anda sudah tua dan layu, selangkah lagi Anda dikubur. Tapi anak muda ini
haruskah berjalan dan menjadi layu?"
Juha kemudian menarik anaknya dan menunggangi keledai itu berdua. Mereka kemudian berjalan di bawah terik matahari hingga bertemu dengan sekelompok orang yang sedang berkerumun di jalan. Kelompok orang itu berkomentar kepada Juha dan anaknya, "Kejam sekali, kasihan hewan itu. Terlalu berat untuk menanggung beban dua orang. Binatang itu pasti akan mati. Lihatlah siapa yang naik, dan ternyata Juha."
Juha dan anaknya pun kemudian turun dan sama-sama menuntun keledai itu. Namun, ada dua orang berkomentar kembali dan menghina Juha sebagai orang yang bodoh karena membiarkan keledai berjalan tanpa beban dan hanya dituntun tanpa memberikan manfaat.
Juha pun bicara pada anaknya, lihatlah kapan kita akan lepas dari lidah orang lain. Akan selalu ada seseorang tidak senang dengan perbuatan Anda. Jadi bekerjalah hanya untuk menyenangkan Allah. Kisah di rumah orang kikir menceritakan insya muwajjah tentang anggota keluarga dan
selalu ada orang lain yang tidak senang dengan perbuatan Anda dengan kosakata tentang anggota keluarga( ayah dan anak beserta namanya).
Tidak tersedia versi lain