Electronic Resource
Al-Quran dan Sains
Bahwa buku yang berjudul Al Quran dan Sains yang ditulis oleh Ahmad Sarwat, Lc. MA merupakan sebuah pemikiran yang sangat mendasar dalam memberikan penguatan kepada umat Islam dalam memahami Al Quran yang dikaitkan dengan fenomena alam dalam bidang ilmu Sains. Sebab dalam kehidupan modern ini jika ditemukan fenomena alam dan berkembangnya ilmu teknologi dengan dibuktikan semakin canggih dan modernnya peralatan teknologi mulai dari alat komunikasi sampai persenjataan. Tentu hal ini tidak akan diketemukan dalam Al Quran secara spesifik.
Menurut beliau dalam bukunya, bahwa ketidak-adanya dalil Al Quran secara spesifik dalam bidang ilmu Sains bukan berarti tidak ada penjelasan di Al Quran, sebab Al Quran bukanlah kitab Sains melainkan kitab hukum walaupun kenyataannya jumlah ayat yang terkandung dalam Al Quran lebih banyak ayat-ayat sains dibanding ayat-ayat hukum. Hal inilah yang menjadikan para ulama’ lebih banyak menghasilkan karya-karya kitab hukum. Karena hukum yang disyariatkan agama itu adalah hukum-hukum syariat yang sifatnya wahyu yang ditentukan dari langit, jadi manusia tidak bisa mengambil hukum seenaknya sendiri berdasar akal dan pengamatan atau penelitian. Al Quran adalah kitab Sastra, bahasanya penuh dengan ungkapan-ungkapan yang memang sering berlawanan dengan fakta ilmiyah. Kalau kita kaitkan nuansa sastra ini dengan mukjizat Al-Quran, dalam beberapa hal memang ada benang merahnya. Misalnya ketika Allah SWT menyebutkan bahwa Dia telah menghias langit itu dengan bintang-bintang, seperti dalam surat Al Mulk ayat 5 ;
َها السََّّنَّيَزْدَقَلَو آَء اَيْنُّادلَحْيِابصََِهبنْلَعَجَو اَه اًنْوُجُريَّلشِّ ِلِْطي اَنْدَتْعَاَوْمُهَلابََذَِ عِْعيالسَّ
Artinya :
”Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.”
Jangan tafsirkan ayat ini dengan fakta sains, kita nanti akan bingung sendiri. Sebab menurut sains keberadaan bintang di langit itu unik sekali. Bintang itu ternyata semacam matahari juga yang punya energi nuklir yang teramat besar sekali. Hanya saja karena jaraknya jutaan tahun cahaya, di mata kita jadi kelihatan kecil sekali dan berkelap-kelip ibarat lampu-lampu hiasa yang berkedap-kedip. Kalau Al-Quran menyebut bintang itu hiasan langit, tentu dengan cara pandang kita manusia di bumi. Setidaknya, itulah kesan indah yang kita dapat. Saat itu Al-Quran tidak sedang bicara tentang fakta astronomi apalagi fisika.
Tidak tersedia versi lain