Electronic Resource
Pembelajaran Menulis Cerpen
Resume Zazilatul Rohma, S.Pd (03) :
Buku Pembelajaran Menulis Cerita Pendek ini merupakan buku revisi dari buku mengenai menulis cerpen sebelumnya, yaitu Mengabadikan Pengalaman dalam Cerpen 7 Langkah Pembelajaran Menulis Cerpen. Cerita pendek, daripada bentuk karya sastra prosa yang lain yaitu novelet, novel dan atau roman, memiliki bentuk yang paling pendek. Bentuknya yang pendek memberi keuntungan bagi proses berlatih menulis kreatif. Pembelajar yang duduk di jenjang sekolah dasar akan lebih mudah berlatih menulis cerita pendek daripada menulis novelet, novel, maupun roman. Selain itu, proses pembelajaran menulis cerita pendek dapat disesuaikan dengan alokasi waktu yang disediakan oleh kurikulum yang relatif sedikit untuk ukuran sebuah proses menulis kreatif. Cerita pendek merupakan bentuk karya sastra yang digemari dan banyak
dibaca orang, terutama sesudah tahun 1950. Hal itu terbukti dari percepatan penerbitan buku kumpulan cerpen. Sampai tahun 1983 rata-rata setiap tahun terbit buku kumpulan cerpen sebanyak 5 buah. Jumlah itu meningkat tajam, sampai tahun 2005 rata-rata setiap tahun terbit 20 buah kumpulan cerpen. Bukti lainnya adalah pada saat ini hampir setiap surat kabar (terutama melalui edisi minggunya) dan majalah selalu menyediakan ruangan khusus untuk cerpen. Jika keterampilan menulis cerita pendek ditekuni, maka dapat menjadi sebuah profesi. Terdapat sejumlah fakta mengenai kemungkinan dijadikannya penulisan cerita ini sebagai sebuah profesi. Buku ini diperuntukkan bagi pembelajar, pengajar, dan pemerhati bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran sastra dan menulis cerita pendek. Buku ini secara umum dapat pula dijadikan rujukan bagi para pembelajar maupun pengajar ilmu sastra dan menulis cerita pendek dalam pembelajaran di sekolah.
Resume Zazilatul Rohma, S.Pd (05):
Buku Pembelajaran Menulis Cerita Pendek ini merupakan buku revisi dari buku
mengenai menulis cerpen sebelumnya, yaitu Mengabadikan Pengalaman dalam Cerpen
7 Langkah Pembelajaran Menulis Cerpen. Cerita pendek, daripada bentuk karya
sastra prosa yang lain yaitu novelet, novel dan atau roman, memiliki bentuk yang
paling pendek. Bentuknya yang pendek memberi keuntungan bagi proses berlatih
menulis kreatif. Pembelajar yang duduk di jenjang sekolah dasar akan lebih mudah
berlatih menulis cerita pendek daripada menulis novelet, novel, maupun roman.
Selain itu, proses pembelajaran menulis cerita pendek dapat disesuaikan dengan
alokasi waktu yang disediakan oleh kurikulum yang relatif sedikit untuk ukuran
sebuah proses menulis kreatif.
Cerita pendek merupakan bentuk karya sastra yang digemari dan banyak
dibaca orang, terutama sesudah tahun 1950. Hal itu terbukti dari percepatan
penerbitan buku kumpulan cerpen. Sampai tahun 1983 rata-rata setiap tahun terbit
buku kumpulan cerpen sebanyak 5 buah. Jumlah itu meningkat tajam, sampai tahun
2005 rata-rata setiap tahun terbit 20 buah kumpulan cerpen. Bukti lainnya adalah
pada saat ini hampir setiap surat kabar (terutama melalui edisi minggunya) dan
majalah selalu menyediakan ruangan khusus untuk cerpen. Jika keterampilan menulis
cerita pendek ditekuni, maka dapat menjadi sebuah profesi. Terdapat sejumlah
fakta mengenai kemungkinan dijadikannya penulisan cerita ini sebagai sebuah
profesi. Buku ini diperuntukkan bagi pembelajar, pengajar, dan pemerhati bahasa
Indonesia khususnya dalam pembelajaran sastra dan menulis cerita pendek. Buku ini
secara umum dapat pula dijadikan rujukan bagi para pembelajar maupun pengajar
ilmu sastra dan menulis cerita pendek dalam pembelajaran di sekolah.
Tidak tersedia versi lain