Electronic Resource
Reading aloud to children: The evidence
Reading aloud (membaca keras) erat kaitannya dengan ketrampilan berbahasa seorang
anak. Dengan sering dibacakan dengan membaca keras seorang anak akan belajar bahwa kata
pada buku adalah mewakili sebuah suara dan makna. Anak juga belajar kosa-kata, ekspresi,
cara memegang buku dan bahkan membukanya. Kegiatan yang nampaknya sederhana ini selain
meningkatkan ketrampilan berbahasa seorang anak juga mengoptimalkan perkembangan otak
anak.
Rekognisi suara dan bentuk huruf juga bisa dicapai dari kegiatan reading aloud. Anak
akan belajar bahwa huruf A adalah berbunyi “A” dan setersunya. Rekognisi ini penting untuk
kematangan seorang anak dlaam membaca pada jenjang yang lebih tinggi.
Penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan era tantara kegiatan reading aloud
yang dialami seorang anak dengan perkembangan bahasanya. Sevara gars besar, penelitia
tersebut menyebutkan bahwa anak yang terbiasa reading aloud akan memiliki perkembangan
bahasa yang lebih baik. Bahsa yang digunakan ebih beragam dan sesuai dengan konteks
keadaan.
Adapun faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas reading aloud yang dialami
seorang anak adalah tingkat kesejahteraan dan latar pendidikan keluarga. Anak dari keluarga
yang memiliki kesejatheraan ekonomi baik memiliki kesempatan yang lebih tinggi untuk
melakukan reading aloud bersama keluarganya, sedangkan anak dari keluarga sederhana
memiliki kesempatan kurang dari mereka yang sejahtera. Selain itu, keberagaman bahan
bacaan juga ditentukan oleh status ekonomi keluarga.
Kegiatan membaca keras atau reading aloud adalah kegiatan yang perlu dicanangkan
pada setiap keluarga. Hal ini berpengaruh pada tumbuh kembang serang anak sebagai penerus
bangsa.
Tidak tersedia versi lain