Electronic Resource
Kamus Bahasa Jawa - Bahasa Indonesia I
Rangkuman Ngoko Krama
Bahasa Jawa merupakan bahasa yang mengenal adanya tingkat tutur atau undhak-
usuk basa atau unggah-ungguh basa.Adanya tingkat tutur dalam bahasa Jawa
merupakan adat sopan santun berbahasa Jawa.Adat sopan santun ini mencerminkan
perilaku kebahasaan yang sebenarnya juga tercermin dari perilaku masyarakat.
a. Ngoko lugu
Ngoko lugu adalah ragam pemakaian bahasa Jawa yang seluruh kalimatnya dibentuk
dengan kosakata ngoko termasuk kosakata netral.Afiksnya awalan, akhiran juga tetap
menggunakan afiks ngoko.Ragam ini digunakan oleh peserta tutur yang mempunyai
hubungan akrab atau seumuran, juga dipakai oleh orang tua kepada anak, namun tidak
berlaku sebaliknya.Selain itu secara umum dipakai oleh orang yang lebih tua kepada
orang yang lebih muda. Contoh kalimat dengan penggunaan ragam ngoko lugu. 1.
Adhek mangan tahu „Adik makan tahu‟ 2. Toni seneng maca koran „Toni senang
membaca koran‟ 3. Kowe arep mangkat sekolah? „Kamu akan berangkat sekolah?‟
b. Ngoko Alus
Ngoko alus adalah ragam pemakaian bahasa Jawa yang dasarnya adalah leksikon
ngoko, namun juga menggunakan leksikon krama inggil, dan atau krama
andhap.Ragam ngoko alus digunakan oleh peserta tutur yang mempunyai hubungan
akrab namun diantara mereka ada usaha untuk saling menghormati Hardyanto dan
Utami, 2001:47.Afiks yang digunakan adalah afiks ngoko, kecuali awalan –kok, dan
akhiran –mu.kecuali awalan –kok, dan akhiran –mu diganti dengan kata panjenengan.
Contoh kalimat yang menggunakan ragam ngoko alus dapat dilihat di bawah ini. 1.
Pakdhe mengko arep tindak karo sapa? „Pakde nanti akan pergi dengan siapa?‟ 2.
Bapak dhahar bakso „Bapak memakan bakso‟ 3. Pak lurah sing anyar iku asmane
sapa? „Pak Lurah yang baru itu namanya siapa?‟
c. Krama Lugu
Krama lugu adalah ragam pemakaian bahasa Jawa yang seluruh kalimatnya dibentuk
dengan leksikon krama.Krama lugu digunakan oleh peserta tutur yang belum atau tidak
akrab. Contoh kalimat yang menggunakan ragam krama lugu dapat dilihat di bawah ini.
1. Sampun kalih dinten menika, adhek sakit malaria. „Sudah dua hari, adik sakit
malaria‟ 2. Mas Ibnu dipunbektakaken apel dening bapak. „Mas Ibnu dibawakan apel
oleh bapak‟ 3. Sampeyan sampun nedha, Mas? „Apakah Anda sudah makan, Mas?‟
d. Krama Alus
Krama madya adalah bahasa jawa yang setingkat berada dibawah krama inggil, biasa
digunakan kepada orang yang setingkat namun untuk menunjukkan sikap yang lebih
sopan.Lihat dokumen lengkap (65 Halaman - 906.58KB)
1. Tuladha ukara basa krama alus :
- Mbah kakung midhangetaken siyaran ringgit wacucal
- Pakdhe tindak dhateng Tawangmangu nitih bis
- Ibu saweg dhahar sekul goreng
- Simbah saweg sare
2. Tuladha ukara basa ngoko alus :
- Mbah kakung midhangetaken siyaran wayang kulit
- Pakdhe tindak neng Tawangmangu numpak bis
- Eyang lagi dhahar sega goreng
- Simbah lagi sare
3. Tuladha ukara basa krama lugu :
- Mbah kakung mirengaken siyaran wayang kulit
- Pakdhe kesah dhateng Tawangmangu nitih bis
- Yanti saweg nedha sekul goreng
- Simbah saweg tilem
4. Tuladha ukara basa ngoko lugu :
- Mbah kakung ngrungokake siyaran wayang kulit
- Pakdhe lunga neng Tawangmangu numpak bis
- Aku lagi mangan sega goreng
- Simbah lagi turu
Tidak tersedia versi lain