Electronic Resource
Rukun & Syarat Sah Khutbah menurut Madzhab al-Syafi'iyyah
Buku dengan judul Rukun & Syarat Sah Khutbah Jumat ini, menurut penulisnya Ahmad
Zarkasi, Lc. Buku ini dirilis sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat luas wabilkhusus
kaum muslimin yang akan melaksanakan kewajiban shalat Jumat di tengah masa pandemi yang
melanda negeri tercinta kita Indonesia ini. sebagaimana penuturan beliau bahwa disaat masjid-
masjid sudah tidak memuat jumlah jamaah dikarenakan harus berjarak, maka banyak inisiatif
bermunculan untuk mengadakan shalat Jumat di perkantoran ataupun di mushalla yang notabene
tidak selazimnya diadakan kegaitan shalat Jumat, maka secara bersamaan pula harus ada sosok
Khotib yang harus berkhutbah di tempat tersebut. Nah, buku ini hadir untuk memberikan
pegangan bagi kaum muslimin ataupun para Khotib yang “dadakan” supaya pelaksanaan
khutbah Jumatnya sah menurut ketentuan syariat.
Dalam buku ini disebutkan bahwa, Imam Nawawi dalam kitabnya Munhaj al-Thalibin
wa „Umdatul-Muftin pada bab Shalat Jumat, beliau menyebutkan bahwa syarat sah shalat jumat
itu adalah khutbah, beliau juga menjelaskan tentang rukun-rukun khutbah. Rukun khutbah itu
ada 5:
1. (membaca) pujian kepada Allah,
2. (membaca) shalawat kepada Nabi s.a.w., dan redaksi untuk rukun 1 dan 2 itu redaksi
yang tertentu (tidak buat sendiri),
3. (membaca) wasiat taqwa, Dan tiga rukun teratas ini harus dibaca di 2 khutbah
(pertama dan kedua).
4. Membaca ayat al-Qur‟an di salah satu antara 2 khutbah. Dikatakan juga itu dibaca di
khutbah pertama. Juga dikatakan (wajib baca) di 2 khutbah. Bahkan juga dikatakan baca
ayat alQur‟an itu tidak wajib.
5. Membaca doa untuk orang-orang mukmin di khutban yang kedua. Dikatakan itu tidak
wajib.
Imam Nawawi meneruskan penjelasannya dengan menyebutkan syarat-syarat sah
khtubah yang jumlahnya ada 8. Yaitu :
1. Khutbah itu disampaikan dengan bahasa Arab secara berurutan di 3 rukun pertama.
2. Dilakukan setelah waktu zawal (tergelincir matahari ke arah barat).
3. Berdiri bagi yang mampu,
4. Duduk diantara kedua khutbah,
5. Memperdengarkan khutbah kepada 40 orang sempurna,
6. syarat khutbah haruslah bersambung (muwalat),
7. Dan suci dari hadats (kecil dan besar), kotoran (badan, pakain & tempat)
8. Tertutup auratnya bagi Khatib.
Tidak tersedia versi lain