Electronic Resource
Tata Bahasa Jawa Mutakhir
Di dalam sistematika bahasa konsep tata bahasa berpadanan dengan konsep gramatika atau di dalam
bahasa Jawa berpadanan dengan konsep paramasastra (dibaca paromosastro). Konsep tata bahasa itu
merupakan salah satu subsistem bahasa. Subsistem itu di dalam pengeitian sempit mencakup sintaksis
(cabang ilmu bahasa atau linguistik yang membahas hubungan antarkata di dalam kalimat) dan
morfologi (cabang linguistik yang membahas tentang bentuk kata. terutama bentuk polimorfemis atau
kata turunan dan unsur-unsur pembentuknya). Di dalam pengeitian luas, di samping mencakupi
morfologi dan sintaksis, konsep tata bahasa juga mencakupi fonologi (cabang Imguistik yang membahas
bunyi bahasa berdasarkan fungsinya), wacana (cabang linguistik yang membahas struktur penataan
kalimat di dalam suatu teks sehingga membentuk satu kesatuan informasi yang lengkap serta padu),
dan prakmatik (cabang linguistik yang membahas struktur bahasa sebagai alat komunikasi dalam
hubungan dengan aspek situasi tutumya yang bersifat ekstra lingual).
Di dalam buku ini dianut paham tata bahasa di dalam pengertian sempit ditambah paparan tentang
fonologi. Paparan itu penting untuk memperoleh pemahaman proses morfemis yang berkaitan dengan
kaidah fonemis di dalam proses morfofonemis. Sebagai contoh prefiks {N-} di dalam tuturan dapat
terwujud, antara lain, sebagai {m-} seperti di dalam maca {N-+waca} "membaca”, {n-} di dalam nandur
{N-+tandur) "menanam”, dan {n-} di dalam nyapu {N-+sapu] "menyapu". Terwujudnya prefiks {N-}
menjadi {m-}, {n-} dan {n-} ditentukan oleh fonem pertama bentuk dasar yang bersenvawa dengan
prefiks itu. Di dalam peristiwa itu, bentuk tbnemis prefiks {N-} menyesuaikan diri dan menjadi homorgan
dengan fonem peitama bentuk dasar.
Jika dipahami dari segi maknanya, kata "tata" di dalam "tata bahasa" berarti aturan, kaidah, atau
susunan. Ketiga makna kata itu mengimplikasikan makna sistem dan sistem mengimplikasikan makna
struktur. Dengan demikian tata bahasa berarti aturan atau kaidah yang menata perilaku bahasa di dalam
pemakaian. Oleh sebab itu, di dalam menyusun tata bahasa, diasumsikan bahwa bahasa adalah suatu
sistem yang terdiri atas sejumlah satuan lingual yang tertata atau terkaidah; bukannya sejumlah satuan
lingual yang tidak beraturan. Di dalam bahasa Jawa kata paramasastra berarti ketentuan dasar penataan
kata atau kalimat. Adapun kata gramatika, yang berasal dari bahasa Latin grammatica, antara lain berarti
studi tentang kelas kata, infleksi, fungsi, dan relasi antarkata di dalam kalimat. Gramatika juga berarti
kaidah yang mengatur atau menentukan struktur bahasa. Jadi. tata bahasa berarti seperangkat kaidah
yang terdapat di dalam atau yang mengatur penggunaan bahasa. Menyusun tata bahasa berarti
mengidentifikasi dan merumuskan kaidah penggunaan bahasa.
Tidak tersedia versi lain