Electronic Resource
Strategi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Transfer matematika sebagai salah satu mata pelajaran dalam kurikulum kepada siswa
hendaknya melalui proses belajar mengajar yang terencana dan berpola. Keberhasilan dalam
proses pembelajarannya menjadi tanggung jawab bersama antara guru dan siswa. Guru dalam
merencanakan suatu proses pembelajaran sekurang-kurangnya faktor yang umumnya harus
dipikirkan secara simultan oleh guru antara lain adalah: tujuan yang akan dicapai, materi
pembelajaran, siswa, media pengajaran, metode pembelajaran, dan waktu belajar. Tanpa
mengabaikan faktor yang lain, faktorfaktor tersebut secara bersama-sama menentukan hasil dari
proses pembelajaran yang terjadi. Kualitas dan produktivitas pembelajaran ini akan tampak pada
seberapa jauh siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Sementara itu untuk
membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tersebut terkait erat dengan
efektivitas strategi pembelajaran yang disusun oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
mencapai kualitas dan produktivitas pembelajaran yang tinggi penyampaian materi pelajaran
harus dikelola dan diorganisir melalui strategi pembelajaran yang tepat dan penyampaian yang
tepat pula kepada siswa. Untuk itu salah satu tugas guru adalah bagaimana menyelenggarakan
pembelajaran efektif.
Kemampuan mengatur urutan kegiatan pembelajaran, pemilihan metode dan media tertentu serta
pembagian waktu dalam kegiatan pembelajaran bagi seorang guru akan menjadi modal utama
dalam merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematik. Karena apa yang diajarkan guru,
bukan saja relevan dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang bersangkutan, melainkan
juga harus dikuasai dengan baik oleh siswa yang diajarnya serta kegiatan pembelajarannya harus
menarik dan bervariasi
Orientasi pendidikan di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1)
cenderung memperlakukan siswa berstatus sebagai obyek; (2) guru berfungsi sebagai pemegang
otoritas tertinggi keilmuan dan indoktrinator; (3) materi bersifat subject-oriented; dan (4)
manajemen bersifat sentralistis. Ciri-ciri tersebut, mengidentifikasikan bahwa belum adanya
peran aktif siswa dalam pembelajaran. Guru di sekolah lebih berperan sebagai subyek
pembelajaran (pembelajaran berpusat pada guru), sedangkan siswa sebagai obyek, serta
pembelajaran tidak mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa perlu kiranya bagi guru
bagaimana sebaiknya mengatur urutan kegiatan pembelajarannya sehingga relevan dengan
tujuan pembelajaran, dan dikuasai dengan baik oleh siswa yang diajarnya, serta kegiatan
pembelajarannya kontekstual, menarik, bervariasi, dan melibatkan peran aktif siswa.
Modul ini disusun dengan maksud untuk meningkatkan kompetensi guru matematika Sekolah
Dasar (SD) mengembangkan pembelajaran matematika terkait dengan strategi, pendekatan,
model, ataupun metode pembelajaran yang mendukung pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan (PAKEM). Diantaranya sebagai berikut:
1. Menjelaskan arti dan perbedaan strategi, pendekatan, model, dan metode pembelajaran.
2. Mengatur urutan kegiatan pembelajaran setiap kali mengajarkan suatu bagian dari mata
pelajarannya.
3. Menjelaskan landasan filosofi, definisi, dan komponen pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL), serta dapat mengimplementasikannya dalam pembelajaran matematika.
4. Menjelaskan landasan filosofi, definisi, ciri-ciri, pelaksanaan, prinsip-prinsip, karakteristik
dan konsepsi, serta bagaimana refleksi dan asesmen dari PMRI.
5. Menjelaskan tentang pembelajaran berbasis masalah dan dapat mengimplementasikannya
dalam pembelajaran matematika di SD.
6. Menjelaskan tentang definisi, macam/tipe dan tahap-tahap pembelajaran kooperatif, serta
dapat mengimplementasikannya dalam pembelajaran matematika SD.
7. Mengembangkan sendiri strategi sesuai dengan pendekatan dan model yang sesuai dengan
pembelajaran matematika di SD.
Modul ini dimaksudkan untuk dimanfaatkan bagi guru khususnya guru matematika SD yang
sedang mengikuti program kegiatan BERMUTU (Better Education Through Reformed
Management and Universal Teacher Upgrading) di KKG.
Modul ini membahas hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana sebaiknya guru mengatur
urutan kegiatan pembelajarannya setiap kali ia mengajarkan suatu kegiatan dari mata
pembelajarannya. Modul ini terdiri dari lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan yang berisi
tentang:
1. Mengembangkan Strategi Pembelajaran Kaitannya dengan Pendekatan, Model dan Metode
Pembelajaran.
2. Pendekatan Matematika dengan Pendekatan Kontekstual.
3. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Tidak tersedia versi lain