Electronic Resource
Who Am I? Kenali Diri Anda dan Raihlah Kesuksesan Dunia Akhirat
Masa peralihan dari kanak-kanak menuju remaja merupakan masa pencarian jati diri. Jika ditilik dan
dilihat lagi fakta yang terjadi saat ini banyak remaja yang mengalami krisis jati diri. Masa remaja
merupakan masa peralihan yang tidak tahu bagaimana harus bersikap, berprinsip, berharap dan
berbuat di tengah arus kehidupan dengan macam-macam pola pikir. Banyak sekali remaja yang
hanyut tanpa memahami jati diri. Banyak orang yang kehilangan jati diri dan tidak bisa dipungkiri
bahwa masa remaja adalah masa yang istimewa.
Dan pertanyaan yang sering diungkapkan saat ini adalah. Who Am I? merupakan sebuah pertanyaan
yang selalu harus dijawab oleh manusia di awal kehidupan. Tidak bisa dipungkiri apabila pertanyaan
ini terjawab maka selaras dengan kunci kesuksesan dalam mengalami kehidupan.
Hal ini juga berpengaruh untuk menentukan arah kehidupan kita. Fitrah ini apabila terjawab dengan
baik maka akan menentukan arah kehidupan.
Melihat fakta yang terjadi saat ini, banyak remaja yang mengalami krisis jati diri. Mereka tidak tahu harus
bersikap, berprinsip, berharap dan berbuat di tengah arus kehidupan dengan keragaman pola pikir. Banyak
sekali remaja yang hanyut, tanpa bisa memahami jati dirinya. Akhirnya, banyak dari mereka yang kehilangan jati
diri. Meski demikian, tak bisa di nafikan masa remaja adalah masa terindah dan istimewa
Merupakan sebuah masalah beasar apabila seseorang manusia tak mengenali siapa dirinya dan
bahkan tidak mengetahui tujuan hidupnya. Selain tujuan hidup, hendaknya kita juga sadar bahwa
ada kehidupan setelah akhirat.
Hakikat kehidupan dimulai dari mempertanyakan dari mana aku berasal?
Untuk apa aku hidup? Dan akan kemana aku setelah kehidupan dunia ini?Kerika sudah bisa
menjawab pertanyaan tersebut dan tujuannya tidak hanya kepada orientasi dunia, namun juga
kepada orientasi akhirat.
Ketika seorang manusia mampu menjawab pertanyaan “Who am I?” dengan benar dan memikirkan
proses penciptaan alam sekitar, sampai menemukan penciptanya, dan mengetahui kelemahan dan
keterbatasannya sebagai seorang hamba.
Proses penemuan jati diri sejatinya tidak bisa seorang diri namun peranan orang tua, guru dan
masyakarat juga memiiki andil terhadap perkembangan kepribadiannya. Setiap manusia sangat
memerlukan pembinaan dan pemupukan jati diri sebagai wahana untuk menumbuhkan nilai,
persepsi, sikap positif dan produktif dalam menjalani kehidupan. Bagi sebagian besar remaja, selama
menjalani status ini dinamika kehidupan modernitas mewarnai kehidupan mereka, mulai dari gaya
hidup, atribut kelompok yang menjadi panutan, dan perilaku konsumsi produksi atau jasa yang
menjadi ikon ekspresi diri
Pertanyaan tentang "who am I ?" adalah pertanyaan yang sederhana, namun butuh pemikiran cemerlang untuk
menemukan jawaban yang benar dan tepat.. Jawaban yang sahih dan sesuai dengan Islam harus berdasar
pada dalil. Ingat! Jawaban harus rasional, sesuai dengan akal sehingga tidak menimbulkan pertanyaan lebih
lanjut yang dapat membuat kita bingung. Jawaban yang menenteramkan hati dan tidak menimbulkan GEGANA
(Gelisah, Galau, dan meraNa), serta harus sesuai dengan fitrah manusia. Maka jawaban yang memenuhi syarat
ialah: Aku adalah manusia, makhluk ciptaan Allah. Sebagaimana firman Allah Swt:
Pada dasarnya Allah menciptakan manusia adalah untuk ibadah. Dan perlu dikatehui bahwa ibadah tidak hanya
shalat, puasa, zakat, haji dan sedekah. Ibadah itu banyak, menuntut ilmu pun akan bernilai ibadah jika diniatkan
karena Allah. Senyum, bekerja, menolong orang, berbuat baik, juga termasuk ibadah jika dilakukan karena
Allah.
Ketika seseorang telah mengenali siapa dirinya? Untuk apa dia hidup? Dan kemana tujuan hidupnya maka
orang tersebuat akan mendapatkan ketentraman dalam hidup. Ketika hal itu sudah dikatahui maka kesuksesan
akan mudah untuk diraih. Dan orang yang telah mengenali dirnya, ia tidak hanya memikirkan tentang dirinya
saja namun dihabiskan untuk bermnafaat kepada orang lain. sosok seperti itulah yang mampu menjawab
pertanyaan "who am i?" dengan benar. Segalanya dimulai dari memikirkan proses penciptaan alam, mengetahui
kelemahan dan kelebihan. Dan memilirkan untuk apa potensi yang telah diberikan Allah kepadaku?
Tidak tersedia versi lain