Guru adalah orang tua kita di sekolah. Mereka bagai pelita dalam kehidupan. Guru telah membimbing dan menjadikan kita pintar. Menjadikan kita cakap dalam mengarungi bahtera kehidupan. Begiru mulia pengabdian seorang guru. Namun, kemuliaan pengabdiaannya itu belum sesuai keadaan hidup. Walaupun begitu, mereka tetap menjalnkan tugas demi mencerdaskan anak bangsa.
Buku ini akan membantu meningkatkan kekuatan berpikir secara efektif seiring dengan kemampuan membaca, menulis, berbicara dan mendengar di ruang kelas Anda.
Perubahan orientasi kurikulum dari "berbasis isi" ke "berbasis kompetensi" membawa implikasi langsung terhadap proses pembelajaran di sekolah. termasuk di dalamnya evaluasi sebagai upaya mengukur penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang dituntut kurikulum.
Buku ini merupakan panduan bagi para guru dan pengelola sekolah dalam rangka melakukan pengawasan akademik, terutama untuk madrasah dan sekolah umum. Selama ini belum banyak buku-buku yang secara khusus membahas persoalan pengawasan akademik. Bahasan dan informasi yang mereka kemukakan merupakan sumbangan penting bagi para guru dan pengelola sekolah. Sejalan dengan berbagai perbaikan di dalam s…
Pendidikan karakter merupakan pendidikan ikhwal karakter, atau pendidikan yang mengajarkan hakikat karakter dalam ketiga ranah cipta, rasa, dan karsa. Pendidikan karakter berfungsi sebagai pemberi pencerahan atas konsep free will dengan menyeimbangkan konsep determinism dalam praktis pendidikan. Pendidikan harus memberi ruang yang luas kepada peserta didik untuk bebas memilih.
Pernahkah kamu selesai membaca seluruh halaman atau bagian suatu materi, tapi tidak mengerti apa yang dimaksud? Hilangkan kesia-siaan itu. Jadilah Quantum Reader dengan: - Memaksimalkan kemampuan kedua belahan otak - Membiarkan pikiran yang membaca - Membaca lebih cepat - Memahami lebih baik jadi, kamu bisa belajar lebih banyak, lebih bisa bersenang-senang dan punya lebih banyak waktu un…
Ayo sekolah! Suara berseru-seru di iklan TV dan radio: "Ayo Sekolah!". Kenyataannya, hasil UMPTN kelompok ujian IPA dari 2.608 SMA ada 90.49 % mendapat nilai kurang, dan hanya 1.46 % mendapat nilai baik. Dan seandainya di indonesia berlaku sistem bahwa yang menentukan lulus tidaknya hanyalah sebatas EBTANAS.
Berisi data-data lengkap, berupa: - Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014 dan fotonya -Biografi pahlawan-pahlawan yang berjasa bagi Indonesia -Data-data lengkap provinsi yang ada di Indonesia - Bangunan bersejarah, benteng, Monumen, dan Keraton -Daftar Museum, Candi, Prasasti yang ada di Indonesia -RUU Kesehatan RI tahun 2009 tentang "Zat Adiktif" (tembakau dll)
Kita semua mengakui, saat ini memang ada masalah dalam sistem pendidikan. Lulusan SMTA atau perguruan tinggi tidak siap memenuhi kebutuhan masyarakat. Masalah ini berakibat bagi masyarakat. Para siswa yang tidak siap jadi warga negara yang bertanggung jawab dan produktif itu, kahirnya hanya jadi beban masyarakat. Para siswa itu adalah produk sistem pendidikan yang tidak terfokus pada mutu, yang…
Mengapa makanan itu penting? dari mana datangnya makanan kita? Apakah semua orang mendapatkan makanan yang cukup? dapatankah jawaban dari tiap pertanyaan di atas dan temukanlah informasi lainnya di dalam buku ini. Seri Mengenal ilmu memperkenalkan berbagai topi populer kepada para pemabaca muda. Karya seni indah dan foto-foto berwarna yang digabungkan dengan teks yang jelas dan ringkas, lengka…
Carlk Rogers berpendapat bahwa hakekatnya seorang pendidik adalah seorang fasilitator. Ia memfasilitasi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik harus mampu membangun suasasna belajar yang kondusif sehingga siswa mampu belajar mandiri (self-directed learning). Pendidik juga harus mampu menjadikan proses pembelajaran sebagai salah satu sumber yang pent…
Buku ini terdiri atas dua bagian: Bagian teoritis dan bagian praktis. Berbagi teori pendidikan dibahas dan setiap masalah dijelaskan dengan contoh yang realistis. Sebagian diperoleh dari pengalaman praktis penulisannya sendiri. Buku yang ditujukan bagi para mahasiswa IKIP ini.
Sementara orang tua kita puas, bangga kalau putera ataupun puterinya sudah lulus sekolah. bahkan masyarakat mungkin merasa kagum pada orang bergelar S2. Tetapi banyak para lulusan itu tidak mampu bekerja, tidak mandiri, tidak kritis dan hanya "Nato"' No Action Talk Only, atau sekadar jadi parasit di instansi tempat ia bekerja, ataupun pengangguran saja. Padahal merak sudah lulus S1, S2.