Mengenalkan hadis kepada anak merupakan hal yang sangat penting. melalui hadis, anak dapat mengamalkan perintah dan meneladani akhlak nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Buku ini akan membantu anak memahami hadis dengan mudah dan menyenangkan. hadis-hadis nabi Shallallahu alaihi wa Sallam akan diuraikan melalui kisah-kisah menarik yang disarikan dari sumber-sumber yang sahih.
Si sulung adalah seekor kelinci yang ingin tahu. Suatu hari ia membuntuti ibunya pergi mencari makan. Semua tingkah laku ibunya ditirukannya. Suatu hari ibu kelinci terjebak oleh serigala, sehingga ia tidak bisa pulang. Bagaimana nasib anak-anaknya? Dapatkah anak-anak itu selamat?
Mendidik anak menjadi pembaca sukses merupakan hak anak dari orang tua. Artinya, orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik anak supaya sukses dikemudian hari. Dalam dunia pendidikan, secara normatif, kesuksesan anak dapat dilihat dari faktor sukses tidaknya anak menjadi pembaca. Pembaca sukses berpelauang besar untuk memperoleh pengetahuan dari banyak sumber tertulis.
Sementara orang tua kita puas, bangga kalau putera ataupun puterinya sudah lulus sekolah. bahkan masyarakat mungkin merasa kagum pada orang bergelar S2. Tetapi banyak para lulusan itu tidak mampu bekerja, tidak mandiri, tidak kritis dan hanya "Nato"' No Action Talk Only, atau sekadar jadi parasit di instansi tempat ia bekerja, ataupun pengangguran saja. Padahal merak sudah lulus S1, S2.
Mendongeng atau bercerita adalah salah satu keterampilan yang sangat imajinatif dan komunikatif bagi anak - sebagai pendengar dan pendongeng itu sendiri. Di dalamnya terdapat muatan-muatan mendidik yang tersirat dan tidak menggurui. Anak pun bisa mencerna sesuai perkembangan jiwanya dan membuatnya sangat peka terhadap cerita yang dibawakan.
Sejak terjadinya krisis ekonomi, jumlah anak rawan-kelompok anak-anak yang karena situasi, kondisi dan tekanan kultur menyebabkan mereka belum terpenuhi hak-haknya-secara kualitatif dan kuantitatif semakin mencemaskan.
Anak merupakan tumpuan generasi masa depan, baik dan tidaknya generasi tersebut sangat dipengaruhi oleh generasi sebelumnya. Karenanya bila kita menghendaki generasi yang akan datang merupakan generasi yang khaira ummah, generasi berakhlakul karimah, generasi yang bertendensi pada nilai-nilai luhur keagamaan, maka sejak dini kita harus mengis kehidupannya dengan nilai-nilai yang luhur pula.