Dalam buku ini, kita akan menemukan bahwa deislamisasi dan indoktrinasi serta westernisasi bukanlah isu dan gerakan kekinian. Sejak zaman Buya Hamka, pergulatan islam dengan kelompok anti islam telah berlangsung, bahkan benih-benihnya telah ditanam sejak masa kolonial Belanda masuk ke Nusantara dengan semangat gold, glory dan gospel-nya.
Ungkapan-ungkapan semacam; "Terserah yang di atas", "Tuhan Tertawa, tersenyum, menangis" atau "mencari Tuhan yang hilang"' dan lain sebagainya adalah gejala tasybih yang semakin merebak belakangan ini. Tentu saja kesesatan aqidah tasyibah adlah hal yang telah disepakati oleh para ulama kita, dari dahulu hingga sekarang.