Electronic Resource
Unsur Susastra dalam Panyandra Pengantin Adat Jawa Gaya Surakarta
Setiap daerah memiliki adat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Upacara perkawinan merupakan salah satu upacara adat yang sakral dan yang sampai saat ini masih dilaksanakan dalam kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaan upacara pengantin biasanya kalau di adat Jawa itu ada pasrah pengantin atau pidhato yang dibacaakan oleh perwakilan dari keluarga penganten dan Bahasa yang digunaakan menggunakan Bahasa yang sangat bagus, halus atau biasanya sering disebut dengan panyandra.
Panyandra mempunyai arti cerita yang menggambarkan keindahan suatu baba tau indahnya pesta dengan menggunakan Bahasa perumpamaan. Biasanya panyandra ini digunakan untuk mengiringi jalannya upacara pernikahan yang sedang berlangsung.
Bahasa panyandra ini biasanya bersifat puitis dan penuh dengan ungkapan yang dianggap memancarkan keindahan dan kosakata bahasanya tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari melainkan digunakan dalam karya sastra saja. Didalam Bahasa panyandra banyak terdapat unsur-unsur susastra dan Bahasa yang mengandung nilai keindahan, maka tidak berlebihan jika Bahasa panyandra diberi predikat sebagai basa rinengga.
Berikut adalah unsur-unsur yang termasuk di dalam kasustraan Jawa antara lain:
- Tembung garba
- Tembung entar
- Paribasan
- Bebasan
- Saloka
- Dasanama
- Pepindhan
- Parikan, lsp
Tidak tersedia versi lain