Electronic Resource
Ultrasonografi Toraks
Ultrasonografi (USG) adalah alat yang menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi diatas 20.000 hertz (ultrasonik) untuk menghasilkan gambaran struktur organ di dalam tubuh. Gelombang ultrasonik ini tidak mampu didengar manusia. Gelombang suara dikirim melalui suatu alat yang disebut transducer atau probe ke obyek dalam tubuh, kemudian obyek memantulkan kembali gelombang suara yang akan ditangkap oleh sensor. Gelombang pantul tersebut akan direkam, dianalisis dan ditangkap oleh layar.
Pemeriksaan USG toraks lebih aman dibanding dengan pemeriksaan computed tomography scaning (CT Scan) dan radiologi karena tidak menggunakan radiasi. USG toraks dibandingkan dengan magnetic resonance imaging (MRI) lebih aman karena tidak menggunakan medan magnet yang kuat.
Penemuan USG pada awalnya digunakan untuk terapi penyakit dengan cara menghancurkan sel-sel atau jaringan berbahaya dalam tubuh, seperti terapi untuk artritis, hemoroid, asma, kaki gajah, dan angina pektoris. Kemudian pada perkembangannya digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit. Perkembangan USG meningkat setelah komputer ditemukan, sehingga teknologi transducer dapat dihubungkan dengan komputer secara mudah.
Cara kerja USG adalah dengan memantulkan gelombang suara berfrekuensi 2,5 – 14 KHz dan menerima kembali gelombang suara yang telah dipantulkan setelah mengenai obyek. Kinerja USG bergantung pada komponen alat-alat berupa transducer/probe, layar monitor, dan alat USG.
• Transducer merupakan alat yang ditempelkan pada tubuh yang akan diperiksa seperti dada atau perut. Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap gelombang yang disalurkan transducer. Gelombang yang diterima dalam bentuk akuistik/gelombang pantul sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
• Monitor merupakan layar yang digunakan untuk menampilkan bentuk gambar dari hasil pengolahan data komputer.
• Mesin USG berfungsi mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang dan mengubahnya menjadi gambar. Mesin USG berperan seperti central processor unit (CPU) pada komputer.
Jenis pemeriksaan USG ada USG 2D, USG 3D, USG 4D, dan USG Doppler.
• Ultrasonografi dua dimensi (USG 2D) menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang dihasilkan cukup baik dan sebagian besar organ dapat ditampilkan.
• Ultrasonografi tiga dimensi (USG 3D) menampilkan tambahan satu bidang lagi yaitu koronal di samping memanjang dan melintang. Gambar yang ditampilkan mirip aslinya. Permukaan suatu benda dapat dilihat dengan jelas dan dari posisi yang berbeda.
• Ultrasonografi empat dimensi (USG 4D) merupakan istilah untuk USG 3D yang dapat bergerak seperti keadaan sebenarnya.
• Ultrasonografi Doppler mengutamakan pengukuran aliran darah, baik di arteri maupun di vena, dan juga kelenjar limfa.
Penggunaan USG Toraks dapat langsung dikerjakan di samping tempat tidur pasien tanpa harus memindahkan pasien, oleh dokter di UGD atau ahli radiologi. Indikasi penggunaan USG toraks antara lain membedakan efusi atau penebalan pleura, menentukan pneumotoraks terutama dalam keadaan gawat darurat dan peralatan radiologi tidak tersedia, menilai invasi tumor ke pleura, dan lain sebagainya.
Prinsip dasar USG Toraks
Hasil pemeriksaan USG toraks yang baik tergantung pada keterampilan dan pengalaman operator (pemeriksa) juga didukung oleh alat yang baik. Gambaran yang ditampilkan USG toraks bersifat dinamis sebagian besar didasarkan pada analisis artefak. Posisi pasien yang akan diperiksa tidak diharuskan dalam keadaan tidur terlentang seperti pada pemeriksaan CT scan dan MRI. Gambaran USG toraks ditayangkan dalam bentuk hitam dan putih. Gema yang dipantulkan paling kuat digambarkan warna putih sedangkan gelombang suara yang tidak dipantulkan berwarna hitam. Kuat dan lemahnya gelombang pantul
tergantung dari organ apa yang diperiksa. Gelombang suara yang dipantulkan lemah berwarna hitam disebut hipoechoic dan gelombang yang dipantulkan
kuat disebut hyperechoic. Gambaran berwarna abu-abu disebut isoechoic contohnya pada organ limpa dan ginjal. Hasil gambaran USG toraks untuk
organ yang terletak lebih ke permukaan akan lebih baik mempergunakan frekuensi transducer tinggi. Sebaliknya untuk organ lebih dalam dari permukaan
menggunakan frekuensi transducer rendah. Peralatan USG kebanyakan sudah disesuaikan dengan organ yang akan diperiksa, sehingga gambaran yang dihasilkan lebih baik. Ada tiga jenis transducer yang digunakan dalam pemeriksaan USG toraks, yaitu linear array transducer, curved array transducer, dan phased array transducer.
Penggunaan USG Toraks diaplikasikan pada kelainan pleura, pneumotoraks, penumonia, kanker paru atau metastasis di paru, biopsi dengan penuntun USG toraks.
Tidak tersedia versi lain