Electronic Resource
Imunohematologi dan Bank Darah
Komponen Darah, Antigen, Antibody
Buku ini menjelaskan secara detail tentang sistem kekebalan tubuh (imun) yang dilakukan oleh sel-sel darah putih. Pembahasan yang sangat rinci tentang pengantar imunologi, antigen-antibodi, mekanisme respon imun, golongan darah ABO, Rh, komponen darah, jenis dan fungsi komponen darah, penyimpanan komponen darah, dan teknik pengolahan darah, reaksi transfusi imun, infeksi menular lewat transfusi darah, dan pemeriksaan imunohematologi (pemeriksaan pre tansfusi).
Imunohematologi merupakan ilmu yang mempelajari reaksi antigen (Ag) dan antibodi (Ab) pada sel darah, khususnya sel darah merah. Imunohematologi pada praktiknya diaplikasikan pada bidang pelayanan transfusi darah, yaitu pemeriksaan sebelum transfusi dan mendeteksi adanya reaksi transfusi yang ditandai adanya Ab terhadap sel darah. Konsep dasar imunologi diperlukan untuk memahami reaksi Ag dan Ab.
Imunohepatologi yang diaplikasikan pada transfusi darah lebih mengutamakan reaksi antara antigen (Ag) pada sel darah merah dengan antibodi (Ab) pada serum/plasma. Misalnya sel neutrofil akan teraktivasi jika ada bakteri masuk ke dalam tubuh dan dapat menghasilkan Ab, dalam hal ini bakteri merupakan Ag yang merangsang respon imun. Ag umumnya berasal dari molekul protein.
Antigen pada sel darah merah diklasifikasikan di sistem golongan darah (ABO, Rh, Lewis, Kid, Duffy, dsb).
Antibodi merupakan jenis protein yang dihasilkan oleh sel limfosit karena adanya paparan terhadap Ag yang spesifik. Jenis Ab terbagi ke dalam lima kelas, yaitu : IgG, IgM, IgA, IgE, IgD. IgG merupakan satu-satunya immunoglobulin yang mampu melewati plasenta, sedangkan IgM tidak dapat melalui plasenta dan disintesis pertama kali sebagai stimulus terhadap Ag. Adapun jenis Immunoglobulin lainnya, seperti IgE, berperan dalam reaksi alergi yang disebabkan oleh transfusi. IgE berperan dalam reaksi alergi yang mengakibatkan sel melepaskan histamin. IgA ditemukan dalam sekresi eksternal, sebagai contoh pada mukosa saluran nafas, intestinal, urin, saliva, air mata, dsb. Fungsi dari IgA adalah dapat menetralisir virus dan menghalangi penempelan bakteri pada sel epitelium. IgD merupakan penanda permukaan sel B yang matang dengan jumlah yang sedikit di dalam serum.
Sistem golongan darah ABO ditentukan oleh ada atau tidak adanya Ag A dan atau Ag B yang terekspresikan pada sel darah merah serta ada tidaknya antibodi (Ab) A dan atau B yang terdapat di dalam serum/plasma. Sistem golongan darah ABO terdiri atas 4 golongan darah yaitu golongan darah A, B, AB dan O. Individu dengan golongan darah A, pada sel darah merahnya terdapat Ag A dan di plasmanya terdapat Ab B. Golongan darah B terdapat Ag B dan Ab A. Golongan darah AB, terdapat Ag AB dan tidak terdapat Ab A maupun B. Golongan darah O tidak mempunyai Ag A dan B, melainkan mempunyai Ab A dan B.
Darah adalah jaringan cair pada tubuh manusia yang terdiri atas dua bagian yaitu
plasma darah (bagian cair darah) sebesar 55% dan sel darah (bagian padat darah) sebesar 45%. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit.
Plasma darah berwarna kekuning-kuningan yang di dalamnya terdiri dari 90% air, 8% protein, 0,9% mineral, dan bahan organik. Plasma darah berfungsi mengangkut dan mengedarkan sari-sari makanan ke selurih bagian tubuh manusia, serta mengangkut sisa metabolisme dari sel-sel tubuh ke organ pengeluaran. Eritrosit (sel darah merah) mengandung Hemoglobin (Hb) yangberfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida. Leukosit (sel darah putih) memiliki inti sel, tidak mengandung Hb dan bisa bergerak seperti amoeba serta mampu menembus dinding kapiler darah. Trombosit (keping darah) tidak mempunyai inti sel yang berperan dalam proses pembekuan darah.
Tidak tersedia versi lain