Electronic Resource
BENTUK PERTUNJUKAN MUSIK PERKUSI PAGUYUBAN SAYUNG HORE (PSH) Di SEMARANG
Dalam Karya Ilmiah yang berjudul BENTUK PERTUNJUKAN MUSIK PERKUSI PAGUYUBAN SAYUNG HORE (PSH) Di SEMARANG ini berisi ulasan tentang komunitas atau perkumpulan perkusi dan memanfaatkan alat-alat seadanya seperti memadukan alat-alat seperti Rebana yang dikombinasikan dengan alat-alat/barang-barang bekas seperti kaleng dan ember. penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut kelompok musik perkusi paguyuban sayung hore karena komposisinya yang tetap menggunakan kaidah musikal perkusi musik pada umumnya seperti teknik paradiddle.
Di Indonesia, kelompok-kelompok musik perkusi memang menjamur di daerah-daerah dengan keunikan dan khas masing-masing, sebut saja kelompok perkusi seperti ‘UL-Daul’ Madura yang sempat menjadi raja di festival perkusi internasional, juga banyak lagi lainnya.
Dalam karya Ilmiah ini banyak dijelaskan bagaimana Kelompok Musik Perkusi paguyuban sayung hore di Kota Semarang mengkombinasikan teknik seperti paradiddle yang umum dipakai pada Drum dengan single stroke, double stroke dan seterusnya dengan alat-alat musik seperti Rebbana (Instrument dalam kelompok musik seperti Al-Banjari, Al-Ishari yang populer di Indonesia) dengan alat musik yang dibuat dari barang-barang bekas seperti Kaleng dan Ember, yang selanjutnya kelompok musik ini memiliki khas tak hanya dari segi komposisi musik, tapi juga dengan pola pertunjukannya secara teknis yang unik dan detail, mulai dari Persiapan, kostum, tata suara sampai dengan tata busananya.
Tidak tersedia versi lain