Electronic Resource
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM MEMERANKAN ISI FABEL DENGAN MEDIA”WAYANG WABI” SISWA KELAS VII-B SMP NEGERI 8 PENAJAM PASER UTARA
Pembelajaran memerankan isi fabel dengan indikator pencapaian komptensii melakukan adu kreatif pemeranan fabel adalah salah satu kegiatan pembelajaran yang harus dicapai pada kelas VII semester genap pada Kurikulum 13. Memerankan isi fabel tidak jauh berbeda dengan mendongeng. Kegiatan mendongeng terbukti dapat memberikan kenikmatan tersendiri bagi pendengarnya.Dengan mendongeng memberikan hiburan dan dapat menyampaikan pesan moral dan budi pekerti bagi pendengarnya.Hal ini dapat terlaksanaka jika si pendongeng dapat mnyampaikan dongeng dengan benar. Namun jika tidak yang terjadi adalah kebosanan dan pesan moral yang terdapat dalam dongen belum dapat tersampaikan karena ada hambatan komunikasi antara pendongen dengan pendengar.
Menurut Sadirman (2006), bahwa proses belajar mengajar merupakan interaksi antra dua unsur manusia,jakni siswa sebagai pihak pembelajar dan guru sebagai pihak mengajar.Dalam proses interaksi antara siswa dan guru,dibutuhkan komponne-komponen pendukung dintaranya adalah media. Menurut Santoso S. Hamidjojo dalam Amir Achsin (1980), media adalah semua bentuk perantara yang dipakai ses orang menyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai ke penenima. Menurut Ely (1982) dalam Sadiman (2007) pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dari system intruksional secara keseluruhan.Di ataranya materi pembelajatan,organisasi kelompok belajar, alokasi waktu serta prosedur penilaian.
Media pembelajaran sebagai salah satu sarana penghubung kemacetan komunikasi antara guru dan siswa dalam hal ini mutlak diperlukan.Pengunaan media pembelajaran tidak harus mahal,buatan sendiri dengan bahan seadanya saja dapat digunanakan asal sesuai dengan materi pembelajran yang akan dipelajarkan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Wayang Wabi berasal dari kata ‘wayang‘ dan ‘Wabi’’. Kata wayang Menurut kamus besar bahasa Indonesia wayang adalah boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya, yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh pada pertunjukan drama tradisional (Bali, Jawa, Sunda, dsb), biasanya dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang (Pusat Bahasa, 2008).
Penggunaan media wayang wabi ternyata banyak berpengaruh dalam kegiatan mengajar khususnya dalam memerankan isi fabel. Selain mengenalkan kembali budaya jawa yang mulai banyak ditinggalkan juga memotivasi siswa untuk lebih kreatif dalam pemilihan diksi ketika berdialog. Hal ini karena wajah siswa ditutup dengan wayang sehingga rasa malu atau kurang percaya dirinya tidak nampak. Wayang bergambar binatang menjadikan kegiatan belajar lebih hidup karena berbagai suara hewan yang terdapat pada teks fabel dapat diekpresikan. Ekpresi yang ditimbulkan menjadikan suasana kelas menjadi hangat sekali-sekali terdengar suara tertawa. Dalam kegiatan belajar siswa menjadi senang dan gembira. Dalam pembelajaran mnggunakan media wayang wabi belajar seperti bermain. Nilai amanat yang disampaikanpun jelas dan memberikan nilai tambah berupa perubahan karakter. Hal ini terlihat setelah kegiatan belajar selesai di saat jam istirahat mereka masih mengupas fabel bersama teman se- kelasnya.
Tidak tersedia versi lain