Electronic Resource
TOLERANSI TANAMAN LANSKAP TERHADAP PENCEMARAN UDARA DI KOTA SIDOARJO
TOLERANSI TANAMAN LANSKAP TERHADAP PENCEMARAN UDARA DI KOTA SIDOARJO
Tanaman lanskap merupakan kelompok tanaman yang mempunyai banyak fungsi, seperti untuk keindahan, sebagai tanaman peneduh jalan, tanaman pagar dan tanaman penyerap polusi. Tanaman dapat digunakan sebagai bioremedian yang dapat mengurangi tingkat pencemaran udara, karena tanaman dapat menyerap berbagai polutan seperti CO, NO, NO2, SO3, HF, dan O3 (Nurfaida dan Yanti, 2011). Namun, tidak semua jenis tanaman dapat menyerap polutan secara efisien, karena perbedaan tingkat toleransinya. Kemampuan tanaman sebagai pereduksi polutan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor lingkungan, model penataan tanaman, fisiologi dan sifat morfologis tanaman (Irianto, 2015). Polusi udara bertindak sebagai bioakumulator penting dari polutan udara, sedangkan tanaman yang menunjukkan APTI rendah dapat diklasifikasikan sebagai sensitif terhadap pencemaran udara dapat bertindak sebagai bioindikator polusi udara
Bagian tanaman yang berfungsi sebagai penyerap polutan terutama adalah bagian tajuk tanaman, terutama daunnya. Proses pengurangan polutan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diserap (absorp) atau dijerap (adsorp) masuk ke struktur daun melalui stomata. Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada daun, yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat menguap. Penguapan dapat membantu mengurangi polusi udara melalui deposisi partikulat pada permukaan vegetasi, maupun dengan mekanisme pertukaran gas pada stomata terhadap pengurangan polutan gas
Tidak tersedia versi lain